Selasa, 30 November 2010

Sesuatu

 
 
 
Dan dia berkata "Aku akan mengganti semua ini, aku akan menggantinya dengan hal yang lebih indah, tolong jangan membisu seperti ini" Matanya berkaca-kaca melihat ke lawan bicaranya dengan penuh harapan. Lawan bicaranya terus membisu sambil mempalingkan wajahnya. "Tolong sekali saja jawab, aku memang salah tapi aku tak bermaksud melakukan ini" Pria ini terus meyakinkan lawan bicaranya. Terucap sedikit kata dari mulut wanita tersebut "Itu..itu barang yang berharga.." dengan bibir bergetar, sang pria menjawab "Iya..aku mengerti.. maafkan aku.. aku tak sengaja memecahkannya.. Jika bisa aku ganti, aku akan ganti dengan seribu barang yang sama persis" matanya makin berkaca-kaca, tanpa ia sadari, keluarlah butir-butir perasaan jiwa dari lekukan bola matanya yang cokelat tersebut. Dia menangis, hal yang jarang ia rasakan, perasaan takut dan bersalah semakin bergejolak di lubuk hatinya. Ingin sekali dia memutar waktu dan meluruskan hal yang salah tersebut. Tapi inilah hidup, berani berbuat berani bertanggung jawab. Dalam keadaan gelisah, sang pria terus menjelaskan dan meminta maaf kepada sang wanita. Sang pria berulang-ulang kali mengatakan bahwa dia akan menggantinya, tapi sang wanita tidak menjawab. Sampai akhirnya "Mendapatkan barang tersebut memang mudah, tetapi.. benda itu adalah benda paling berharga dalam hidupku, kamu tak mengerti tentang itu" akhirnya sang wanita tersebut membuka mulutnya. Sang pria diam sejenak. Dia merenung lalu berkata "Apa yang bisa aku lakukan agar aku bisa mengganti barang itu, menjadi budak mu selamanyapun aku rela" Sang wanita menjawab "Ini bukanlah masalah harta ataupun tahta, barang itu adalah pemberian dari orang tua ku.. Aku pernah berjanji akan menjaga baik-baik barang dari orang tua ku, dan sekarang, aku telah mengingkari janjiku" tak terasa air matanya pun terus mengalir deras sehingga suaranya menjadi tak karuan. "Kamu tidak mengingkari janji kamu, ini salahku.. Aku memang bodoh, tak seharusnya aku bertindak ceroboh seperti ini! Sekarang semua sudah terjadi, aku tak bisa bertindak apa-apa lagi, terserah kamu mau melakukan apa kepadaku" sang pria sudah terihat sangat putus asa sampai sang wanita itu berkata "Jika kamu bisa menjaga ku dan tak membiarkan aku pecah seperti barang itu, aku akan memaafkanmu" Alangkah terkejutnya sang pria ketika mendengar ucapan tersebut. Sang pria tak menjawab hanya diam terpaku sambil memandang wajah wanita tersebut yang terlihat memerah, sangat anggun sekali. Karena sang pria tak juga menjawab, maka sang wanita kembali berkata "Love U" kata-kata yang menggetarkan hati sang pria. Secara respect sang pria menjawab "Love U Too Very Much.."
Kedua insan yang tengah jatuh cinta itu saling terdiam dan saling menatap, mereka tak mampu untuk berkata-kata lagi. Hanya senyum yang menghiasi wajah mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar